MALANG - Kongres IPNU ke-20 akan diselenggarakan pada 12-15 Agustus mendatang, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta. Perhelatan akbar tersebut adalah forum permusyawaratan tertinggi di tubuh IPNU. Agenda 3 tahunan itu akan dihadiri oleh seluruh pimpinan wilayah (PW) dan pimpinan cabang (PC) se-Indonesia. Forum tersebut tidak hanya akan melahirkan ketua umum PP IPNU periode 2022-2025, namun juga membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi, juga rekomendasi dan program kerja.
Menjelang forum mahapenting itu, kasak-kusuk lama kembali mencuat. Isu pembubaran PKPT semakin santer terdengar, setelah beberapa waktu yang lalu, salah seorang ketua PBNU mengeluarkan pernyataannya dalam forum debat calon ketua umum PP IPNU. Merespons isu tersebut, Ilman Ardhy Chalim, ketua Ikatan Pelajar NU (IPNU) Kota Malang justru mempertanyakan di mana letak permasalahan eksistensi PKPT.
Menurutnya, hadirnya pimpinan yang mengurus segmen mahasiswa tersebut cukup mempunyai sumbangsih besar dalam mengembangkan IPNU di daerahnya. Sebab, berdirinya Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR) juga tak lepas dari para alumni PKPT yang kembali ke daerahnya dan turut memberikan kontribusi ide, waktu, maupun tenaga, untuk kemajuan IPNU.
"Selama ini tidak ada masalah (hadirnya PKPT). Justru hadirnya PKPT cukup bermanfaat untuk PC IPNU Kota Malang," ujarnya di sela acara Pelatihan Instruktur PC IPNU Kota Malang (29/7).
Tak hanya itu, menurutnya, adanya segmen mahasiswa di tubuh IPNU juga menjadi suntikan energi baru terutama dalam hal intelektualitas. Tak ayal, IPNU di Kota Malang turut menjadi salah satu pimpinan yang mempunyai daya saing dalam bidang akademik.
"Sebaran kader kita ada di kampus-kampus besar seperti UB, UIN, UM, danUNISMA. Itu jelas mempengaruhi kultur di Cabang Kota Malang," imbuhnya.
Dirinya juga menepis bahwa hadirnya PKPT menjadi pemicu gesekan antara IPNU dengan organisasi NU lainnya. Ia menganggap di Kota Malang, gesekan itu sudah diredam seiring dengan kedewasaan berorganisasi.
"Memang ada (gesekan) beberapa kali, namun hal itu sudah kita selesaikan dengan dialog dan hari ini semuanya fair-fair saja. Tidak ada masalah," ujar Ilman.
Ia berharap isu reposisi atau penghapusan PKPT hanya menjadi angin lalu. Sehingga, Kongres nanti bisa lebih fokus pada substansi pengembangan IPNU agar bisa selangkah lebih maju dari periode sebelumnya.
"PR kita masih banyak. Dari segi kaderisasi, pembentukan komisariat, hingga digitalisasi IPNU. Semoga forum nanti mampu menghasilkan yang terbaik untuk kemaslahatan IPNU ke depan," tutupnya.
Tulis Komentar